Rabu, 05 Januari 2011

Asthma Bronkhial

Sejak lahir aku udah kenal sama yang namanya penyakit asma. Segala macam pengobatan udah aku coba sampai makan hati Onta pun pernah dicoba saking pengennya sembuh total. Pernah denger desas-desus kalo udah beranjak dewasa penyakit turunan itu bisa hilang dengan sendirinya asal ga ada faktor-faktor yang memicu. Dugaan saya, saya menderita Asma bronkhial. Asma bronkhial terjadi akibat adanya penyempitan jalan udara dan bronkioli dalam paru-paru sehingga menyebabkan kesulitan bernafas. Reaksi asmatik tergantung pada masing-masing penderitanya, bisa disebabkan obat tertentu, makanan (pengawet makanan), stress, olahraga berat, infeksi saluran nafas, serbuk sari, kapang atau debu.
Bener banget tuh, tiap kedinginan, bersin-bersin, ditambah faktor kegiatan berlebih and sistem imun yang rendah langsung dh terjadi asthma's attack. Those, even happen when the weather are too cold for me. I was curious abaout my disease so i try to find it out..lets continue!
Jenis obat Primer yang digunakan untuk mengobati asma, yaitu
1. Golongan epinefrin (albuterol, efedrin, epinefrin, isoproterenol, metaproterenol, terbutalin)
2. Golongan Teofilin (aminofilin, difilin, okstrifilin, teofilin)
3. Golongan kortikosteroida

INTERAKSI OBAT
 Obat yang paling sering digunakan untuk asma adalah obat dari golongan epinefrin dan teofilin. Keduanya merupakan stimulan sistem saraf pusat. Bila obat asma jenis ini diberikan bersama stimulan sistem saraf pusat lainnya, dapat terjadi rangsangan berlebihan.
Pasangan Obat yang memberikan Interaksi adalah :

1. Obat asma (Golongan epinefrin/teofilin) dengan Stimulan lain

Akibat yang terjadi
perangsangan sistem saraf pusat berlebihan disertai gelisah, agitasi, tremor, takhikardia, palpitasi jantung, demam, hilangnya koordinasi otot, pernafasan yang cepat dan dangkal, insomnia. Pada kasus yang berat dapat terjadi kenakikan tekanan darah yang berbahaya, ditandai sakit kepala, gangguan penglihatan atau kebingungan. Pasien yang diberi oleh dokter oabat-obat tersebut harus selalu dipantau dan bisa disesuaikan dengan mengurangi dosis untuk kerja gabungan stimulan.
Contoh stimulan lain:
Amfetamin, Antidepresan (Jenis MAO), Kafein, Sediaan flu/batuk yang mengandung pelega hidung, Deanol, Pil pelangsing (yang dijual bebas), Metilfenidat, Pemolin, Pentilentetrazol.

2. Golongan Epinefrin dengan Antidepressan (jenis siklik)

efek epinefrin dapat meningkat Akibat yang terjadi:
aritmia jantung (denyut jantung tidak beraturan) atau kenaikan tekanan darah yang berbahaya. Gejala yang pernah terjadi antara lain kelainan jantung, sakit kepala, demam, gangguan penglihatan.
Antidepresan digunakan untuk mengurangi depresi mental dan memperbaiki suasana hati.
Contoh Antidepresan (nama generik):
doksepin, amoksapin, nortpitilin, tradazon, amitriptilin, maprotilin, desipramin, imiprin.

3. Epinefrin dengan Antipsikotika

Kombinasi ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahaya.
Akibat yang terjadi:
Pusing, lemah, pingsan, kemungkinan terjadi kejang atau syok.
Antipsikotika atau transquiizer mayor digunakan untuk mengobati kelainan mental yang berat seperti skizoprenia. Umumnya turunan fenotiazin.
Contoh Antipsikotika:
proklorperazin, tioridazin, karfenazin, flufenazin, piperasetazin, mesoridazin, promazin, trifluoperazin, perfenazin, triflupromazin.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

hoho, ini yah succi ariesa revianti?salam kenal yah.
:p